KAJI EKSPERIMENTAL PENGERING IKAN TIPE LORONG HIBRID DENGAN MENGGUNAKAN ENERGI SURYA – BIOMASSA DARI SEKAM PADI

Main Article Content

Syamsul Bahri Widodo
Nasruddin Nasruddin
Muhammad Alfi
Fazri Amir

Abstract

Pengeringan merupakan suatu proses yang digunakan untuk mengurangi kadar air suatu bahan dengan cara penguapan. Salah satu produk yang memerlukan proses pengeringan adalah ikan. Tujuan pengeringan ini untuk menghindari dari proses pembusukan pada ikan. Dalam hal ini jenis pengering yang akan diteliti adalah alat pengering tipe lorong dengan sumber panas yang berasal dari energi surya, energi biomassa, penggunaan alat pengering ini agar produk yang dihasilkan lebih cepat kering dan lebih higienis. Alat pengering yang sudah dirancang mempunyai ukuran panjang 240 cm x lebar 80 cm yang didalamnya ada 2 buah rak yang masing-masing dengan ukuran 120 cm x 80 cm. Prinsip kerja dari alat pengering ini ialah proses pengeringan dapat dilakukan pada siang hari dengan memasukkan bahan pengering ke dalam tiap rak dan dapat dilanjutkan untuk proses pengeringan pada malam hari dengan menggunakan biomassa. Produk mengalami proses pengeringan dikarenakan temperatur ruang pengering yang meningkat akibat penyerapan kalor dari radiasi surya dan kalor yang dihasilkan dari tungku biomassa sebagai alat bantu tambahan untuk menghasilkan panas dalam menaikkan temperatur ruang pengering di malam hari. Didalam ruang pengering, udara panas hasil radiasi bertemperatur 40℃-50℃dan udara panas hasil konveksi dan konduksi dari biomassa bertemperatur sama 40℃-50℃. Sifat-sifat termofisik ikan meliputi kapasitas panas jenis ikan (Cpikan) sebesar 3,18 kJ/KgoC, dan massa akhir ikan sebesar 390 gr dengan kadar air ikan basis basah sebesar 58,94 % bb. Dari hasil pengujian alat diketahui energi kalor yang diterima pengering dari biomassa sebesar 837,07 Wh, energi kalor radiasi matahari sebesar 769,49 Wh, dan energi kalor gabungan sebesar 803,28 Wh. Efisiensi sistem pengering yang dihasilkan untuk energi matahari sebesar 5,6 %, energi biomassa sebesar 5 %, dan energi gabungan sebesar 5,32 %.

Article Details

Section
Articles