PERKEMBANGAN PENCAK SILAT DI ACEH TAMIANG PADA MASA ORDE BARU (1967-1998)

  • hanafiah hanafiah Universitas Samudra
  • Siti Hajar Alumni Prodi Pendidikan Sejarah Universitas Samudra

Abstract

Studi ini membahas tentang perkembangan pencak silat di Aceh Tamiang pada masa orde baru (1967-1998). Pertanyaan pokok yang ingin dijawab adalah sejarah munculnya pencak silat di Tamiang dan penggunaan pencak silat dalam kepentingan politik Orde Baru pada tahun 1967-1998.

Tujuan dari penelitian yang penulis lakukan dalam penulisan skripsi ini adalah untuk memberikan gambaran kesenian dari kebudayaan pencak silat di Aceh Tamiang. Sejarah munculnya pencak silat dan sejauhmana penggunaan pencak silat dalam kepentingan politik Orde Baru.

Penelitian ini merupakan kajian sejarah sosial. Metode yang digunakan mencakup empat langkah yaitu: (1) Heuristik yaitu tahapan untuk mengumpulkan sumber-sumber sejarah yang dianggap relevan, (2) Kritik sumber yaitu tahapan menganalisis secara kritis sumber-sumber sejarah yang telah didapat pada tahap heuristik, (3) Interprestasi yaitu memberikan penafsiran terhadap fakta-fakta yang diperoleh dan (4) Historiografi yaitu tahap penulisan sejarah. Pada tahap ini, setelah sumbr didapat dikritik serta diinterprestasikan, kemudian disusun dalam bentuk tulisan.

Penelitian ini menyimpulkan bahwa, secara historis kemunculan pencak silat di Aceh Tamiang dilatar belakangi pengalaman yang didapat dari mempertahankan diri di waktu menghadapi serangan dari binatang buas dan suku-suku lain, kemudian oleh pemuda suku Tamiang untuk mendapatkan ilmu bela diri, mereka hubungkan dengan cara mendapatkan ilmu kebatinan. Pada masa Orde Baru tahun 1967-1998 pencak silat di Tamiang sangat berkembang, pencak silat dijadikan kekuatan politik pada masa Orde Baru. Di Aceh Tamiang orang yang mempunyai ilmu bela diri sangat diperhatikan karena dapat memberi pengaruh yang besar bagi masyarakat Tamiang dan setiap penampilan pencak silat harus diawasi oleh pemerintah stempat kemudian nama-nama dari anggota pencak silat diberikan kepada pemerintah.

Published
2018-06-23