Jurnal Penelitian Agrosamudra http://jurnal.unsam.ac.id/index.php/jagrs <p align="justify">Jurnal Agrosamudra adalah media ilmiah yang memuat kajian konseptual dan kajian hasil penelitian di bidang agroteknologi. Jurnal Agrosamudra diterbitkan oleh Fakultas Pertanian Universitas Samudra dalam dua kali setahun.</p> en-US kanaya_w@yahoo.com (Boy Riza Juanda, SP, MP) iswahyudi@yahoo.com (Iswahyudi) Fri, 26 Oct 2018 15:52:48 +0000 OJS 3.1.1.4 http://blogs.law.harvard.edu/tech/rss 60 PENGARUH MEDIA TANAM DAN LIMBAH ORGANIK TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT KAKAO (Theobroma cacao, L) http://jurnal.unsam.ac.id/index.php/jagrs/article/view/850 <p>Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh media tanam dan limbah organik secara faktor tunggal, serta interaksi dari kedua faktor tersebut terhadap pertumbuhan bibit kakao. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) pola faktorial, terdiri dari dua faktor sebagai berikut : faktor media tanam (M) yang terdiri dari empat taraf yaitu M1 (tanah lapisan <em>top soil </em>atau kontrol), M2 (tanah lapisan <em>top soil </em>: pupuk kandang : pasir), M3 (tanah lapisan <em>top soil </em>: arang sekam padi : <em>cocopeat</em>) dan M4 (tanah lapisan <em>top soil </em>: pupuk kandang : arang sekam padi : <em>cocopeat</em>). Faktor limbah organik (L) terdiri terdiri dari empat taraf yaitu L0 (tanpa limbah organik atau kontrol), L1 (limbah tahu), L2 (tandan kosong kelapa sawit) dan L3 (ampas kopi). Parameter yang diamati: tinggi bibit, diameter bibit, jumlah daun, panjang daun dan panjang akar. Hasil penelitian menunjukan bahwa perlakuan media tanam berpengaruh nyata terhadap tinggi bibit kakao umur 60 HST dan panjang akar umur 60 HST. Perlakuan media tanam terbaik ditemukan pada tanah lapisan <em>top soil </em>: pupuk kandang : arang sekam padi : <em>cocopeat </em>(M4). Perlakuan limbah organik berpengaruh sangat nyata terhadap tinggi bibit umur 60 HST dan panjang akar umur 60 HST, berpengaruh nyata terhadap jumlah daun umur 30 HST. Perlakuan terbaik ditemukan pada tandan kosong kelapa sawit (L2) dan ampas kopi (L3). Interaksi antara kedua perlakuan menunjukkan pengaruh yang tidak nyata terhadap seluruh parameter pengamatan yang diamati.</p> Cut Mulyani; Iwan Saputra, Rahmad Kurniawan ##submission.copyrightStatement## http://jurnal.unsam.ac.id/index.php/jagrs/article/view/850 Sun, 28 Oct 2018 07:58:33 +0000 Pertumbuhan Bibit Kakao (Theobroma cacao L) pada Media Tanah Sub Soil yang diberikan Biochar dan Pupuk Organik Granul http://jurnal.unsam.ac.id/index.php/jagrs/article/view/851 <p>Media tanam merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman kakao di pembibitan. Tanah <em>sub soil</em> sudah mulai digunakan sebagai pengganti media tanam <em>top soil</em>. Pada umumnya tanah <em>sub soil</em> mempunyai nilai kesuburan yang lebih rendah dibandingkan dengan tanah <em>top soil</em><em>. </em>Upaya untuk meningkatkan kesuburannya dengan memberikan biochar dan pupuk organik. Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh pemberian biochar dan dosis pupuk organik granul terhadap pertumbuhan bibit kakao, serta interaksi antara kedua perlakuan. Penelitian ini telah dilaksanakan di Desa Leuge, Kecamatan Peureulak Kota, Kabupaten Aceh Timur yang dilakukan selama lima bulan (Oktober 2017-Februari 2018). Rancangan yang digunakan RAK pola faktorial, yaitu Faktor jenis Biochar (B) terdiri dari tiga taraf: B<sub>1</sub> = Biochar&nbsp; arang sekam padi; B<sub>2</sub> = Biochar arang tempurung kelapa dan B<sub>3</sub> = Biochar arang serbuk gergaji, masing –masing dengan dosis 20 ton/ha dan Faktor &nbsp;Dosis Pupuk Organik granul (G) terdiri dari empat taraf: G<sub>0</sub> = 0 ton/ha; G<sub>1</sub> = 1,5 ton/ha; G<sub>2</sub> = 3,0 ton/ha &nbsp;dan G<sub>3</sub> = 4,5 ton/ha. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan jenis <em>biochar</em> berpengaruh sangat nyata terhadap tinggi bibit kakao, diameter batang umur 90 HST, panjang akar dan bobot basah tanaman. Perlakuan terbaik diperoleh pada B<sub>2</sub> (<em>Biochar</em> Tempurung Kelapa). Pemberian pupuk oranik granul berpengaruh sangat nyata terhadap panjang akar, tinggi bibit, diameter batang dan jumlah daun umur 90 HST. Perlakuan terbaik diperoleh pada G<sub>3 </sub>(9 gr/polybag). Interaksi antara jenis <em>biochar</em> dan pupuk organik granul berpengaruh nyata terhadap jumlah daun bibit kakao umur 90 HST. Jumlah daun terbanyak dijumpai pada kombinasi perlakuan B<sub>2</sub>G<sub>3</sub>(biochar arang tempurung kelapa dan dosis pupuk granul 9gr/polybag).</p> Iswahyudi Iswahyudi, Syukri Risyad, Ulfia Ulfia ##submission.copyrightStatement## http://jurnal.unsam.ac.id/index.php/jagrs/article/view/851 Sun, 28 Oct 2018 08:20:32 +0000 Heterosis Dan Heterobeltiosis Populasi Padi F1 Hasil Persilangan Varietas Berumur Pendek Dengan Varietas Lokal Aceh Berproduksi Tinggi http://jurnal.unsam.ac.id/index.php/jagrs/article/view/852 <p>Luas lahan sub optimal meningkat sejalan dengan terjadinya perubahan iklim.&nbsp; Peningkatan lahan-lahan sub optimal signifikan pada lahan-lahan salin dan kering. Pemanfaatan lahan-lahan sub optimal seperti lahan kering untuk budidaya padi perlu strategi khusus agar tercapai produksi yang optimal. Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan menggunakan varietas-varietas yang berproduksi tinggi toleran kekeringan. Sifat tersebut masih sangat jarang ditemukan pada satu varietas tanaman sehingga perlu dilakukan perakitan varietas tanaman dengan sifat tersebut. Telah dilakukan persilangan antara kultivar padi gogo lokal Aceh berproduksi tinggi (Sileso) dengan varietas Ciherang sebagai sumber gen untuk umur genjah. Hasil persilangan ditanan sebanyak 1400 tanaman sebagai populasi F1. Pengamatan produksi dilakukan pada populasi F1 untuk selanjutnya dilakukan analisis data untuk melihat perbedaan antara rataan F1 dengan tetua mid paren dan higher parent. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang nyata antara populasi F1 dengan tetua mid parent dan higher parent pada semua genotipe. Terdapat efek heterosis pada populasi A1B1 dan efek heterobeltiosis&nbsp; pada populasi A2B2, A3B3, A4B4 dan A5B5</p> Muhammad Syahril ##submission.copyrightStatement## http://jurnal.unsam.ac.id/index.php/jagrs/article/view/852 Sun, 28 Oct 2018 08:39:05 +0000 KEANEKARAGAMAN DAN KELIMPAHAN SERANGGA HAMA DAN PREDATOR PADA TANAMAN PADI (Oryza sativa L.) DI DESA PAYA RAHAT, KABUPATEN ACEH TAMIANG http://jurnal.unsam.ac.id/index.php/jagrs/article/view/854 <p>Salah satu pembatas peningkatan produksi tanaman padi adalah serangan hama pada pertanaman padi sawah. Permasalahan hama dihadapi petani sejak awal penanaman hingga panen. Pemanfaatan predator sebagai musuh alami hama menjadi upaya pengendalian yang dapat dilakukan dan ramah lingkungan. Predator adalah hewan yang memangsa hewan lainnya. Keberadaan predator di lahan persawahan sangat dipengaruhi oleh tingkat populasi hama dan interval aplikasi pestisida. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keragaman dan kelimpahan serangga hama dan predator pada pertanaman padi sawah dalam satu musim tanam tanaman padi di Desa Paya Rahat, Kabupaten Aceh Tamiang. Penelitian dilakukan dengan metode random sampling, penentuan tempat pengambilan sampel dilakukan secara diagonal. Koleksi serangga hama dan predator dilakukan dengan menggunakan <em>sweep net</em> dan <em>yellow pan trap</em>. Pengamatan dan pengumpulan serangga hama dan predator dilakukan pada umur 30, 45, 60, 75, dan 90 Hari Setelah Tanam (HST). Kelimpahan dan keragaman serangga hama dan predator di hitung dengan menggunakan indeks Shannon-Wanner. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat keragaman dan kelimpahan serangga hama dan predator tanaman padi sawah di Desa Paya Rahat tergolong rendah. Keanekaragaman serangga baik hama dan predator tanaman padi sawah di Desa Paya Rahat menunjukkan kisaran antara 0,41 – 1,06 untuk keanekaragaman hama dan 1,53 – 1,83 untuk keanekaragaman predator.</p> Maria Heviyanti, Muhammad Syahril ##submission.copyrightStatement## http://jurnal.unsam.ac.id/index.php/jagrs/article/view/854 Sun, 28 Oct 2018 10:18:17 +0000 PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN KACANG HIJAU (Vigna radiata, L) PADA BERBAGAI SISTEM OLAH TANAH DI LAHAN SAWAH TADAH HUJAN http://jurnal.unsam.ac.id/index.php/jagrs/article/view/855 <p>Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pertumbuhan dan produksi tanaman kacang hijau (<em>Vigna</em> <em>radiata, </em>L) pada berbagai sistem olah tanah di lahan sawah.&nbsp; Penelitian dilaksanakan secara eksperimen dengan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) non faktorial yang terdiri dari 3 taraf olah tanah yaitu tanpa olah tanah &nbsp;(<em>Zero</em> <em>Tillage</em>), olah tanah minimum (<em>Minimum Tillage</em>) dan olah tanah maksimum (<em>Max</em><em>imum Tillage</em>).&nbsp; Tempat penelitian di Desa Gurep Blang Kecamatan Idi Rayeuk Kabupaten Aceh Timur dimulai pada bulan Februari sampai bulan Mei 2017.&nbsp; Hasil penelitian memperlihatkan bahwa akibat perlakuan berbagai sistem olah tanah berpengaruh sangat nyata terhadap tinggi tanaman umur (15, 30 dan 45 HST), berat biji kering per tanaman, berat biji kering per plot, dan nyata terhadap diameter pangkal batang (umur 30 dan 45 HST) dan jumah cabang produktif, sedangkan parameter lain menunjukkan respon yang tidak nyata. Perlakuan sistem olah tanah terbaik adalah pada perlakuan olah tanah maksimum (<em>Max</em><em>imum Tillage</em>).</p> Rosmaiti Rosmaiti ##submission.copyrightStatement## http://jurnal.unsam.ac.id/index.php/jagrs/article/view/855 Sun, 28 Oct 2018 10:27:30 +0000 PENGARUH JENIS BIOCHAR DAN PUPUK ZA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TOMAT (Lycopersicum esculentum Mill.) http://jurnal.unsam.ac.id/index.php/jagrs/article/view/856 <p>Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh jenis biochar dan pupuk ZA terhadap pertumbuhan dan produksi tomat (<em>Lycopersicum esculentum </em>Mill.). Penelitian ini menggunakan RAK pola faktorial yang terdiri dari dua faktor: (1) faktor jenis biochar dengan notasi (B) yang terdiri dari 3 taraf (B<sub>1</sub>=Biochar Tempurung Kelapa, B<sub>2</sub>= Biochar Sekam, B<sub>3</sub>= Biochar Serbuk Gergaji dan (2) faktor dosis pupuk ZA dengan notasi (D) yang terdiri dari 3 taraf (D<sub>0</sub>= 0 kg/ha, D<sub>1</sub>= 125 kg/ha, dan D<sub>2</sub>= 250 kg/ha. Pengamatan dilakukan terhadap tinggi tanaman umur 15 HST, 30 HST dan 45 HST, diameter batang umur 15 HST, 30 HST dan 45 HST, jumlah cabang produktif, jumlah buah pertanaman dan berat buah perplot. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian jenis biochar berpengaruh sangat nyata terhadap tinggi umur 45 HST, diameter batang umur 45 HST, jumlah cabang produktif, jumlah buah pertanaman dan berat buah perplot. Hasil terbaik diperoleh pada perlakuan B<sub>1</sub> (biochar tempurung kelapa). Pemberian pupuk ZA berpengaruh sangat nyata terhadap tinggi umur 45 HST, diameter batang umur 30 dan 45 HST, jumlah cabang produktif, jumlah buah pertanaman dan berat buah perplot. Hasil terbaik diperoleh pada perlakuan D<sub>2</sub> (pupuk ZA dengan dosis 250 kg/ha). Interaksi antara jenis biochar dan pemberian pupuk ZA berpengaruh sangat nyata terhadap jumlah cabang produktif, jumlah buah pertanaman dan berat buah perplot. Kombinasi terbaik dijumpai pada perlakuan B<sub>1</sub>D<sub>2</sub> (biochar tempurung kelapa dan pupuk ZA dengan dosis 250 kg/ha).</p> Syamsul Bahri, Boy Riza Juanda, Husna Maulida ##submission.copyrightStatement## http://jurnal.unsam.ac.id/index.php/jagrs/article/view/856 Sun, 28 Oct 2018 10:43:56 +0000 Tingkat Ketahanan Plasma Nutfah Padi Gogo (Oryza Sativa L.) Lokal Aceh pada Cekaman Suhu Tinggi selama Fase Reproduktif http://jurnal.unsam.ac.id/index.php/jagrs/article/view/952 <p>Padi gogo memiliki potensi untuk mendukung peningkatan produksi padi nasional, dan merupakan solusi yang diharapkan dapat mengatasi permasalahan ketahanan pangan. Budidaya di dataran rendah terdapat beberapa permasalahan yang dihadapi seperti adanya musim kering yang panjang atau rentannya terhadap cekaman suhu tinggi. Seperti di Provinsi Aceh, suhu rata-rata harian bisa mencapai 35-36 <sup>0</sup>C pada musim kering. Fase pembentukan malai pada tanaman padi sangat sensitif terhadap suhu tinggi, peningkatan suhu terutama pada saat pembungaan dapat meningkatkan sterilitas biji. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi permasalahan tersebut adalah dengan mendapatkan varietas-varietas padi yang tahan cekaman suhu tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi dan mengkategorikan tingkat ketahanan beberapa varietas padi gogo lokal Aceh terhadap cekaman suhu tinggi selama fase reproduktif bedasarkan karakter komponen hasil. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) pola faktorial dengan tiga ulangan, faktor pertama yaitu varietas padi gogo lokal Aceh (V) yang terdiri dari : Sileso (V1), Sibontol (V2), Sigedul (V3), Angkop (V4), Rias Kuning (V5) dan Rias Putih (V6) dan &nbsp;Faktor kedua yaitu perlakuan suhu (S) yang terdiri dari : S0 (suhu lingkungan 28-32 <sup>0</sup>C) dan S1 (suhu tinggi dalam rumah kaca 33-38 <sup>0</sup>C). Perlakuan cekaman suhu dilakukan pada saat tanaman padi memasuki fase reproduktif selama ± 35 hari (bunting sampai pembungaan). Pengelompokan varietas padi gogo berdasarkan tingkat ketahanan terhadap cekaman suhu tinggi dilakukan berdasarkan nilai <em>Heat Susceptibility Index</em> (Fischer and Maurer, 1978). Hasil penelitian menunjukkan bahwa cekaman suhu selama fase reproduktif sangat nyata mempengaruhi jumlah gabah per malai, persentase gabah berisi per malai dan persentase gabah hampa per malai. Berdasarkan nilai HSI, varietas Sileso (V1) dan Angkop (V4) tergolong varietas moderat toleran terhadap suhu tinggi, dengan nilai HSI yang lebih rendah dibandingkan dengan varietas lainnya.</p> Risky Ridha, Dolly Sojuangan Siregar, Yenni Marnita ##submission.copyrightStatement## http://jurnal.unsam.ac.id/index.php/jagrs/article/view/952 Tue, 27 Nov 2018 00:00:00 +0000 Uji Adaptasi Beberapa Varietas Unggul Baru Pada Sistem Tanam Legowo Dalam Upaya Peningkatan Produktivitas Padi Di Kota Langsa http://jurnal.unsam.ac.id/index.php/jagrs/article/view/955 <p>Penelitian bertujuan untuk <strong>m</strong><strong>engetahui penampilan dan produktivitas Varietas Unggul Baru padi sawah pada sistem tanam legowo yang berbeda</strong><strong>, m</strong><strong>engetahui Varietas Unggul Baru produksi tinggi (= 7 t/ha) dan adaptif pada lingkungan spesifik untuk dikembangkan pada sistem tanam legowo yang berbeda</strong><strong> dan </strong><strong>Memberikan alternatif pilihan Varietas Unggul Baru selain varietas ciherang bagi petani di Kota Langsa</strong><strong>. </strong>Penelitian ini menggunakan <strong>rancangan acak kelompok (RAK) pola fakt</strong><strong>orial</strong>. Parameter yang diamati yaitu : (1) tinggi tanaman, (2) jumlah anakan maksimun, (3) jumlah anakan produktif, dan (4) pengamatan reproduktif. <strong>Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan uji beberapa varietas unggul baru berpengaruh sangat nyata terhadap tinggi tanaman pada umur 4 dan 8 MST, jumlah anakan, jumlah anakan maksimum dan berat gabah kering, tetapi berpengaruh tidak nyata terhadap jumlah anakan produktif. Perlakuan sistem tanam legowo berpengaruh nyata terhadap berat gabah kering, tetapi berpengaruh tidak nyata terhadap tinggi tanaman 4 dan 8 MST, jumlah anakan maksimum dan jumlah anakan produktif. </strong>Interaksi perlakuan <strong>sistem tanam legowo</strong> pada berbagai <strong>varietas unggul baru</strong> berpengaruh nyata terhadap <strong>berat gabah </strong><strong>kering</strong><strong>. </strong></p> Boy Riza Juanda, Iwan Saputra ##submission.copyrightStatement## http://jurnal.unsam.ac.id/index.php/jagrs/article/view/955 Tue, 27 Nov 2018 10:53:33 +0000 Uji Adaptasi Beberapa Varietas Sorgum (Sorghum bicolor L.) Pada Lahan Sawah Tadah Hujan Di Desa Matang Seutui Kota Langsa http://jurnal.unsam.ac.id/index.php/jagrs/article/view/953 <p>Pengembangan tanaman sorgum di lahan sawah sesudah pemanenan padi sangat besar artinya dalam meningkatkan efesiensi pemanfaatan sawah tadah hujan. Sorgum (Sorghum bicolor L.) memiliki kandungan gizi yang cukup memadai sebagai bahan pangan. Sorgum mengandung sekitar 83% karbohidrat, 3,50% lemak, dan 10% protein (basis kering). Selain itu, sorgum sangat potensial sebagai sumber bahan pakan ternak dan industri. Dibandingkan dengan tanaman serealia lainnya, tanaman sorgum juga lebih toleran kekeringan (Doggett, 1988). Hal ini disebabkan oleh adanya lapisan lilin pada batang dan daun sorgum yang dapat mengurangi kehilangan air melalui penguapan (transpirasi tanaman). Luas lahan sawah di Kota Langsa mencapai 1.925 ha dan dari luasan tersebut hanya 470 ha merupakan sawah irigasi sedangkan sisanya 1.455 ha merupakan lahan sawah tadah hujan (BPS, 2015). Lahan sawah tadah hujan tersebut belum dimanfaatkan secara optimal dan pada umumnya lahan ini hanya ditanami sekali dalam setahun yaitu dengan tanaman padi pada saat musim hujan, bahkan pada beberapa lokasi di Kota Langsa lahan tadah hujan ini sudah berubah menjadi lahan tidur atau tidak ditanami. Pemanfaatan lahan sawah tadah hujan untuk tanaman penghasil karbohidrat seperti tanaman sorghum sesudah pemanenan padi sangat besar artinya selain dalam meningkatkan efesiensi pemanfaatan sawah tadah hujan juga dapat menambah pendapatan para petani. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui daya adaptasi beberapa varietas sorgum (Sorghum bicolor L.) pada lahan sawah tadah hujan di Desa Matang Seutui Kota Langsa. Penelitian disusun dengan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) pola non faktorial dengan 3 ulangan. Faktor yang diteliti adalah varietas sorgum (V) terdiri atas 8 varietas yaitu : V1 (varietas Numbu), V2 (varietas Kawali), V3 (varietas Pahat) V4 (Samurai 1), V5 (varietas Samurai 2), V6 (varietas Super 1), V7 (varietas Super 2), V8 (varietas Suri 4). Hasil penelitian menunjukkan bahwa varietas Numbu, Kawali, dan suri 4 memberikan produksi terbaik dan dapat beradaptasi dengan baik pada lahan sawah tadah hujan di Kota Langsa.</p> dolly sojuangan siregar, Ainul Mardiyah ##submission.copyrightStatement## http://jurnal.unsam.ac.id/index.php/jagrs/article/view/953 Tue, 27 Nov 2018 11:07:55 +0000