Heterosis Dan Heterobeltiosis Populasi Padi F1 Hasil Persilangan Varietas Berumur Pendek Dengan Varietas Lokal Aceh Berproduksi Tinggi

  • Muhammad Syahril Fakultas Pertanian Universitas Samudra
Keywords: populasi F1, padi, heterosis, heterobeltiosis, persilangan

Abstract

Luas lahan sub optimal meningkat sejalan dengan terjadinya perubahan iklim.  Peningkatan lahan-lahan sub optimal signifikan pada lahan-lahan salin dan kering. Pemanfaatan lahan-lahan sub optimal seperti lahan kering untuk budidaya padi perlu strategi khusus agar tercapai produksi yang optimal. Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan menggunakan varietas-varietas yang berproduksi tinggi toleran kekeringan. Sifat tersebut masih sangat jarang ditemukan pada satu varietas tanaman sehingga perlu dilakukan perakitan varietas tanaman dengan sifat tersebut. Telah dilakukan persilangan antara kultivar padi gogo lokal Aceh berproduksi tinggi (Sileso) dengan varietas Ciherang sebagai sumber gen untuk umur genjah. Hasil persilangan ditanan sebanyak 1400 tanaman sebagai populasi F1. Pengamatan produksi dilakukan pada populasi F1 untuk selanjutnya dilakukan analisis data untuk melihat perbedaan antara rataan F1 dengan tetua mid paren dan higher parent. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang nyata antara populasi F1 dengan tetua mid parent dan higher parent pada semua genotipe. Terdapat efek heterosis pada populasi A1B1 dan efek heterobeltiosis  pada populasi A2B2, A3B3, A4B4 dan A5B5

Published
2018-10-28
Section
Articles