KANDUNGAN KLOROFIL DUA GENOTIP KEDELAI (Glycine max (L.) Merrill) AKIBAT PEMBERIAN ASAM ASKORBAT DAN GIBERELIN PADA LAHAN TERINTRUSI AIR LAUT

  • Risky Ridha Fakultas Pertanian Universitas Samudra
Keywords: Salinitas, asam askorbat, genotip kedelai, giberelin, kandungan klorofil

Abstract

Wilayah pesisir mempunyai potensi cukup besar untuk dikembangkan menjadi lahan pertanian, namun peningkatan muka air laut akan menyebabkan terjadinya peningkatan salinitas. Peningkatan konsentrasi Na+ dalam jaringan tanaman dapat meningkatkan stres oksidatif, yang menyebabkan kerusakan dalam struktur kloroplas dan berkaitan terhadap kehilangan klorofil. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji perubahan kandungan klorofil dua genotip kedelai (Glycine max (L.) Merril) akibat pemberian asam askorbat dan giberelin pada kondisi stres salin. Penelitian disusun menggunakan Rancangan Petak-Petak Terbagi (Split-Split Plot Design) yang terdiri dari tiga faktor dengan tiga ulangan, sebagai petak utama yaitu kosentrasi giberelin yang terdiri dari : tanpa giberelin dan 100 ppm, sebagai anak petak yaitu genotip yang terdiri dari : Non Seleksi dan Seleksi dan sebagai anak-anak petak yaitu kosentrasi asam askorbat yang terdiri dari : tanpa asam askorbat, 200 ppm, 400 ppm dan 600 ppm. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan genotip, pemberian asam askorbat, dan giberelin tidak memberikan pengaruh yang nyata terhadap kandungan klorofil a, b dan total, namun demikian, secara umum penggunaan genotip seleksi, pemberian asam askorbat dan giberelin cenderung dapat meningkatkan kandungan klorofil a, b dan total. Interaksi antara giberelin dan asam askorbat nyata meningkatkan kandungan klorofil b, kombinasi terbaik dijumpai pada pemberian giberelin 100 ppm dan asam askorbat 600 ppm. Sedangkan interaksi antara giberelin, genotip dan asam askorbat tidak memberikan pengaruh yang nyata pada kandungan klorofil a, b dan total.

Published
2017-11-17
Section
Articles