Jurnal Penelitian Agrisamudra http://jurnal.unsam.ac.id/index.php/jagris <p align="justify">Jurnal Agrisamudra adalah media imliah yang memuat kajian konseptual dan kajian hasil penelitian di bidang agribisnis. Jurnal Agrisamudra diterbitkan oleh Fakultas Pertanian Universitas Samudra dalam dua kali setahun.</p> en-US fiddini.alham@gmail.com (Fiddini Alham, SP, MSi) supristiwendi@yahoo.com (Supristiwendi) Sun, 28 Oct 2018 06:02:32 +0000 OJS 3.1.1.4 http://blogs.law.harvard.edu/tech/rss 60 ANALISIS PROFITABILITAS USAHATANI TEBU (Saccharum officinarum, L) DI KECAMATAN BENDAHARA KABUPATEN ACEH TAMIANG http://jurnal.unsam.ac.id/index.php/jagris/article/view/861 <p>Tujuan penelitian untuk mengetahui tingkat pendapatan yang di peroleh petani tebu (<em>Saccharum officinarum, </em>L) Di Kecamatan Bendahara Kabupaten Aceh Tamiang. Lokasi penelitian dilakukan di Kecamatan Bendahara Kabupaten Aceh Tamiang. Penelitian ini menggunakan metode survei. Objek penelitian adalah petani tebu saja yang berada di desa-desa sampel di Kecamatan Bendahara Kabupaten Aceh Tamiang. Penelitian ini dilaksanakan pada Bulan Januari sampai April 2018. Sampel petani tebu di daerah penelitian sebanyak 32 orang .</p> <p>Hasil penelitian: Karakteristik petani sampel di Kecamatan Bendahara yaitu: umur rata-rata petani sampel adalah 41,1 tahun, tingkat pendidikan rata-rata adalah 10,4 tahun, rata-rata pengalaman berusahatani 12,6 tahun dan jumlah tanggungan keluarga petani rata-rata 4 orang.</p> <p>Dari hasil penelitian ini di perolehlah&nbsp; BEP <em>(Break Even Point</em>)&nbsp; Usahatani tebu di Kecamatan Bendahara Kabupaten Aceh Tamiang harus berproduksi sebesar 408 m/MT dengan total penerimaan sebesar Rp 831. 363 /MT, Analisis profitabilitasnya nilai yang di peroleh NPM (<em>Net Profit Margin) </em>sebesar 69%&nbsp; yang menunjukan bahwa penjualan relatif lebih tinggi&nbsp; 69% dari pada pengeluaran dan&nbsp; ROI (<em>Return On Invesment) </em>230% yang artinya setiap pengeluaran Rp 1-, maka mendapatkan keuntungan sebesar Rp 2,30 atau 230%&nbsp; dibandingkan dengan biaya pengeluaran.</p> Walyupin Walyupin, Muhammad Jamil, Cut Gustiana ##submission.copyrightStatement## http://jurnal.unsam.ac.id/index.php/jagris/article/view/861 Sun, 04 Nov 2018 02:32:29 +0000 ANALISIS DAMPAK ALIH FUNGSI LAHAN PERKEBUNAN TERHADAP PENDAPATAN PETANI DI KECAMATAN SERUWAY KABUPATEN ACEH TAMIANG http://jurnal.unsam.ac.id/index.php/jagris/article/view/862 <p>Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dampak alih fungsi lahan pertanian&nbsp; perkebunan&nbsp; terhadap pendapatan penduduk. Penelitian&nbsp; ini dilakukan dengan mengunakan metode survey. Objek dalam penelitian ini hanya dibatasi pada petani yang melakukan kegiatan alih fungsi lahan perkebunan sawit ke jeruk manis yang ada dalam wilayah kecamatan Seruway Kabupaten Aceh Tamiang. Ruang lingkup penelitian ini meliputi luas lahan garapan, penggunaan tenaga kerja, biaya produksi, produksi dan pendapatan. Hasil penelitian Analisis Chi-Square diperoleh sebagai berikut:X<sup>2</sup> hitung = 9,95. Sedangkan harga X<sup>2</sup> tabel pada taraf kepercayaan 95 % (α = 0,05) dan derajat bebas (db) = 4 diperoleh nilai sebesar 9,488, hal ini menunjukkan bahwa X<sup>2</sup> hitung &gt; X<sup>2</sup> tabel. Dapat dilihat bahwa perbandingan antara nilai X<sup>2</sup> hitung sangat berbeda dengan nilai X<sup>2</sup> tabel. Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa terdapat pengaruh pendapatan petani yang signifikan akibat alih fungsi lahan perkebunan kelapa sawit ke jeruk manis di Kecamatan Seruway Kabupaten Aceh Tamiang. Jadi hipotesis yang menyatakan alih fungsi lahan perkebunan berdampak terhadap pendapatan petani di Kecamatan Seruway Kabupaten Aceh Taming diterima (terima Ha tolak Ho)</p> muslimah muslimah muslimah, Megawati Megawati ##submission.copyrightStatement## http://jurnal.unsam.ac.id/index.php/jagris/article/view/862 Sun, 04 Nov 2018 02:47:24 +0000 PENDAPATAN NELAYAN TRADISIONAL DI KECAMATAN LANGSA BARO KOTA LANGSA http://jurnal.unsam.ac.id/index.php/jagris/article/view/863 <p>Penelitian ini menggunakan metode survei. Lokasi penelitian dilakukan di kecamatan Langsa Baro. Penentuan desa sampel dilakukan secara <em>purposive </em>(sengaja). Pengambilan &nbsp;nelayan &nbsp;sampel&nbsp; dilakukan &nbsp;secara <em>simple &nbsp;random &nbsp;sampling </em>(acak sederhana). Jumlah nelayan sampel sebanyak 29 orang terdiri dari 18 orang di Desa Alue Dua, 10 orang di Desa Birem Puntong , 1 orang di Desa Timbang langsa.Objek penelitian adalah nelayan tradisional yang menggunakan sampan atau perahu yag menggunakan&nbsp; mesin sampan atau perahu dengan mesin motor tempel dan menggunakan alat tangkap yang sederhana seperti pancing dan jala/jaring, Ruang lingkup penelitian adalah pendapatan nelayan tradisional yang ada di Kecamatan Langsa Baro. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November sampai Desember 2017. Hasil Penelitian diperoleh rata-rata pendapatan&nbsp; bersih nelayan sampel di kecamatan Langsa Baro yaitu sebesar Rp.862.084/Bulan.Rata-rata pendapatan bersih tertinggi berada di Desa Timbang Langsa yaitu sebesar Rp.1.101.861/Bulan.Sedangkan&nbsp; pendapatan bersih terkecil berada di Desa Birem Puntong sebesar Rp.703.617/Bulan.&nbsp; Pendapatan bersih nelayan tradisional masih berada dalam kategori yang sangat rendah karena jika dibandingkan dengan tingkat pendapatan sesuai UMP (Upah Minimum Provinsi) Rp.2.800.000/Bln, hal ini yang menyebabkan para nelayan tradisional tidak sejahtera atau miskin. Selain itu tingkat pendapatan yang rendah juga dikarenakan pembayaran upah tenaga kerja.</p> Rozalina Rozalina Rozalina, Reynita Pertiwi ##submission.copyrightStatement## http://jurnal.unsam.ac.id/index.php/jagris/article/view/863 Sun, 04 Nov 2018 04:29:58 +0000 ANALISIS PENDAPATAN NELAYAN PENCARI KERANG TIRAM DI DESA KUALA LANGSA KECAMATAN LANGSA BARAT KOTA LANGSA http://jurnal.unsam.ac.id/index.php/jagris/article/view/864 <p>Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui besarnya pendapatan nelayan kerang tiram di Desa Kuala Langsa Kecamatan Langsa Barat Kota Langsa. Penelitian ini dilakukan di Desa Kuala Langsa Kecamatan Langsa Barat Kota Langsa dengan pertimbangan bahwa Desa Kuala Langsa Kecamatan Langsa Barat Kota Langsa merupakan salah satu daerah pesisir yang ada di Kota Langsa yang mayoritas penduduknya berprofesi sebagai nelayan. Objek dalam penelitian ini dibatasi pada nelayan pencari kerang tiram di wilayah Desa Kuala Langsa Kecamatan Langsa Barat Kota Langsa. Ruang lingkup penelitian ini meliputi produksi, harga jual, total penerimaan, dan pendapatan nelayan pencari kerang tiram di Desa Kuala Langsa Kecamatan Langsa Barat Kota Langsa. Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan April sampai Mei 2018. Pengambilan sampel dengan menggunakan metode <em>Simple Random Sampling</em> dengan teknik pengambilan secara acak.</p> <p>&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp; Hasil penelitian menunjukkan bahwa Rata-rata umur nelayan pencari kerang tiram di Desa Kuala Langsa Kecamatan Langsa Barat Kota Langsa adalah 38,99 tahun, masa pendidikan rata-rata 7,49 tahun, pengalaman nelayan rata-rata 7,24 tahun dan jumlah tanggungan rata-rata 3 orang. Rata-rata penggunaan tenaga kerja nelayan pencari kerang tiram sampel di Desa Kuala Langsa Kecamatan Langsa Barat Kota Langsa yaitu sebesar 1,03 HKP dengan biaya tenaga kerja sebesar Rp. 130.022/bulan. &nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp; Rata-rata produksi nelayan pencari kerang tiram di Desa Kuala Langsa Kecamatan Langsa Barat Kota Langsa yaitu sebanyak 76 kg/bulan. Rata-rata biaya produksi yang harus dikeluarkan oleh nelayan pencari kerang tiram adalah Rp. 753.509/bulan. Rata-rata nilai produksi nelayan pencari kerang tiram adalah Rp. 1.668.292/bulan. Rata-rata pendapatan bersih nelayan pencari kerang tiram sampel di Desa Kuala Langsa Kecamatan Langsa Barat Kota Langsa yaitu sebesar Rp. 914.783/bulan. Pendapatan bersih nelayan pencari kerang tiram di Desa Kuala Langsa Kecamatan Langsa Barat Kota Langsa masih berada dalam kategori rendah karena jika dibandingkan dengan tingkat pendapatan sesuai Upah Minimum Regional Kota Langsa yaitu sebesar Rp.2.700.000 per bulan.</p> cut gustiana, Abdurrachman Abdurrachman, Muhammad Adri ##submission.copyrightStatement## http://jurnal.unsam.ac.id/index.php/jagris/article/view/864 ANALISIS KEUNTUNGAN USAHA GULA MERAH DAN KONTRIBUSINYA TERHADAP RUMAH TANGGA DI KECAMATAN KARANG BARU KABUPATEN ACEH TAMIANG http://jurnal.unsam.ac.id/index.php/jagris/article/view/865 <p>Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Karang Baru Kabupaten Aceh Tamiang dengan menggunakan metode survey yaitu menyebar kuisioner dan melakukan wawancara. Objek penelitian ini adalah pengusaha gula merah di Kecamatan Karang Baru Kabupaten Aceh Tamiang. Ruang lingkup dalam penelitian ini adalah pengusaha gula merah di Kecamatan Karang Baru Kabupaten Aceh Tamiang yang tersebar di 4 Desa. Populasi dan sampel dalam penelitian ini adalah semua pengusaha gula merah yang ada di Kecamatan Karang Baru sebanyak 30 orang. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengukur keuntungan gula merah dan seberapa besar kontribusinya terhadap pendapatan rumahtangga. Penelitian ini dilakukan pada bulan Mei sampai dengan bulan Juni 2018. Metode pengambilan sampel ini adalah dengan menggunakan <em>Purposive Sampling</em>.</p> <p>Berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwa rata-rata biaya produksi usaha gula merah sebesar Rp.1.352.681, jumlah pendapatan bersih usaha gula merah di Kecamatan Karang Baru Kabupaten Aceh Tamiang adalah sebesar Rp.46.231.537 sementara jumlah pendapatan total rumah tangga pengusaha gula merah sebesar Rp.64.531.537. Untuk kontribusi gula merah diperoleh sebesar 72 % yang artinya nilai kontibusi gulamerah &gt; dari 50 %. Angka ini menunjukkan bahwa kontribusi usaha gula merah terhadap pendapatan rumah tangga di Kecamatan Karang Baru Kabupaten Aceh Tamiang tergolong tinggi.</p> Siti Balqies Indra, Cut Gustiana, Umi Kalsum ##submission.copyrightStatement## http://jurnal.unsam.ac.id/index.php/jagris/article/view/865 Sun, 04 Nov 2018 04:57:32 +0000 PENGARUH BIAYA PRODUKSI TERHADAP PENETAPAN HARGA JUAL KOPI BUBUK PADA UD. USAHA JADI DI DESA GAMPONG JAWA KECAMATAN IDI RAYEUK http://jurnal.unsam.ac.id/index.php/jagris/article/view/866 <p>Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh biaya bahan baku, biaya tenaga kerja dan biaya overhead terhadap penetapan harga jual kopi bubuk pada UD. Usaha Jadi di Desa Gampong Jawa Kecamatan Idi Rayeuk Kabupaten Aceh Timur. Penelitian ini menggunakan metode studi kasus. Lokasi penelitian ditetapkan&nbsp; &nbsp;di&nbsp; &nbsp;Kecamatan&nbsp; &nbsp;Idi&nbsp; &nbsp;Rayeuk&nbsp; &nbsp;Kabupaten&nbsp; &nbsp;Aceh&nbsp; &nbsp;Timur&nbsp;&nbsp; dengan pertimbangan bahwa kecamatan tersebut merupakan daerah yang ada usaha pengolahan kopi bubuk. Objek pada penelitian ini hanya dibatasi pada pengusaha pengolahan kopi bubuk&nbsp; pada UD. &nbsp;Usaha &nbsp;Jadi &nbsp;di&nbsp; Desa Gampong Jawa&nbsp; Kecamatan &nbsp;Idi &nbsp;Rayeuk Kabupaten &nbsp;Aceh &nbsp;Timur. &nbsp;Ruang&nbsp; lingkup &nbsp;penelitian &nbsp;ini &nbsp;hanya &nbsp;dibatasi &nbsp;pada pengaruh biaya bahan baku, biaya tenaga kerja dan biaya overhead terhadap penetapan harga jual kopi bubuk pada UD. Usaha Jadi di Kecamatan Idi Rayeuk. Waktu penelitian dilaksanakan pada Bulan Maret-April 2017.</p> <p>Hasil penelitian diperoleh &nbsp;Persamaan &nbsp;<em>Regresi &nbsp;Linear &nbsp;</em>Berganda &nbsp;sebagai berikut : Ŷ = - 49,28 - 4,38 X1 + 16,64 X2&nbsp; &nbsp;+ 0,78 X3. Hasil perhitungan koefisien determinasi &nbsp;menunjukkan &nbsp;bahwa&nbsp; besarnya &nbsp;R2&nbsp; &nbsp;= &nbsp;0,8643. &nbsp;Ini &nbsp;berarti &nbsp;variasi terhadap naik turunnya penetapan harga jual kopi bubuk (Y) dipengaruhi oleh biaya bahan baku (X1), biaya tenaga kerja (X2) dan biaya overhead (X3) sebesar 86,43 % dan sisanya sebesar 13,57 % lagi dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak ikut diteliti dalam penelitian ini. Hasil pengujian secara serempak biaya bahan baku (X1), &nbsp;biaya &nbsp;tenaga &nbsp;kerja &nbsp;(X2) &nbsp;dan &nbsp;biaya &nbsp;overhead &nbsp;(X3) &nbsp;secara&nbsp; serempak berpengaruh sangat nyata terhadap penetapan harga jual kopi bubuk (Y). Hasil pengujian secara parsial untuk biaya bahan baku tidak berpengaruh secara nyata terhadap penetapan harga jual kopi bubuk. Hasil &nbsp;pengujian &nbsp;secara &nbsp;parsial &nbsp;untuk &nbsp;biaya &nbsp;tenaga &nbsp;kerja&nbsp; berpengaruh&nbsp; sangat &nbsp;nyata&nbsp; terhadap &nbsp;penetapan &nbsp;harga&nbsp; jual &nbsp;kopi bubuk. Hasil pengujian secara parsial untuk biaya overhead tidak berpengaruh terhadap penetapan harga jual kopi bubuk.</p> Hanisah Hanisah, Cut Gustiana, Saiful Nizar ##submission.copyrightStatement## http://jurnal.unsam.ac.id/index.php/jagris/article/view/866 Sun, 04 Nov 2018 05:12:00 +0000 ANALISIS PEMASARAN BUAH NAGA DI DESA SUNGAI KURUK 3 KECAMATAN SUERUWAY KABUPATEN ACEH TAMIANG http://jurnal.unsam.ac.id/index.php/jagris/article/view/867 <p>Tujuan penelitian untuk mengetahui pola saluran, margin, biaya, farmer’s share dan efisiensi pemasaran buah naga di Desa Sungai Kuruk 3 Kecamatan Seuruway Kabupaten Aceh Tamiang. Penelitian ini menggunakan metode survei. Objek penelitian adalah petani buah naga dan lembaga pemasaran buah naga di di Desa Sungai Kuruk 3 Kecamatan Seuruway Kabupaten Aceh Tamiang. Rung lingkup meliputi pola saluran, margin, biaya, farmer’s share dan efisiensi pemasaran buah naga di Desa Sungai Kuruk 3 Kecamatan Seuruway Kabupaten Aceh Tamiang. Penelitian dilaksanakan pada bulan Mei s/d Juni 2018.</p> <p>Hasil penelitian Karakteristik rata-rata umur petani sampel usahatani buah naga di Desa Sungai Kuruk 3 Kecamatan Seuruway adalah 40,33 tahun, petani sampel rata-rata 9,40 tahun, rata-rata jumlah tanggungan keluarga sebanyak 4 orang dan rata-rata pengalaman petani sampel dalam usahatani buah naga sebesar 9,03 tahun. Rata-rata umur agen dan pedagang buah naga di Desa Sungai Kuruk 3 Kecamatan Seuruway adalah 40,25 tahun, tingkat pendidikan &nbsp;12,75 &nbsp;tahun, &nbsp;jumlah tanggungan keluarga rata-rata 3 orang, dan pengalaman dibidang berdagang rata-rata 7,00 tahun. Ada 3 saluran pemasaran buah naga di Desa Sungai Kuruk 3. Saluran &nbsp;pemasaran &nbsp;yang paling banyak digunakan petani adalah saluran pemasaran III yaitu sebanyak tiga belas orang (43,33%) dimana petani langsung menjual buah naganya kepada pedagang pengecer. Selanjutnya saluran II sebanyak sembilan orang (30,00%) dan saluaran I sebanyak delapan orang (26,67%). Rata-rata biaya pemasaran buah naga pada saluran pemasaran I yaitu sebesar Rp.2.050,00/Kg, saluran II sebesar 1.950,00/Kg dan saluran III sebesar Rp. 850,00/Kg. Margin pemasaran buah naga pada saluran I sebesar Rp. 7.875,00/Kg, margin pemasaran pada saluran II sebesar Rp. 5.000,00/Kg dan margin pemasaran pada saluran III sebesar Rp. 4.683,33/Kg. <em>Farmer’s share</em> pada saluran I sebesar 61,31%, saluaran II sebesar 74,27% dan saluran III sebesar 86,59%. Saluran pemasaran I memiliki nilai efisiensi pemasaran sebesar 10,07%, saluran II sebesar 10,03% dan saluran III sebesar 4,56%. Saluran tiga (III) merupakan saluran pemasaran yang paling efisien karena memiliki nilai efisiensi yang paling kecil dibanding saluran I dan saluran II di Desa Kuruk 3 Kecamatan Seuruway Kabupaten Aceh Tamiang.</p> Thursina Mahyuddin, Supristiwendi Supristiwendi, Nurhasanah Nurhasanah ##submission.copyrightStatement## http://jurnal.unsam.ac.id/index.php/jagris/article/view/867 Sun, 04 Nov 2018 00:00:00 +0000 STRATEGI PENGEMBANGAN JERUK MANIS (Citrus sinensis, L) DI KECAMATAN BIREM BAYEUN KABUPATEN ACEH TIMUR http://jurnal.unsam.ac.id/index.php/jagris/article/view/868 <p>Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Strategi Pengembangan Jeruk Manis di Kecamatan Birem Bayeun Kabupaten Aceh Timur. Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Birem Bayeun Kabupaten Aceh Timur dengan menggunakan metode sensus. Objek penelitian ini adalah petani jeruk manis, dinas pertanian, penyuluh pertanian, ketua kelompok tani dan akademisi. Ruang lingkup penelitian ini dibatasi pada strategi pengembangan jeruk manis di kecamatan birem bayeun kabupaten aceh timur dengan analisis SWOT. Penelitian dilaksanakan pada bulan Mei 2018.</p> <p>Jumlah petani sampel adalah sebanyak 15 orang dengan rincian Desa Alue Teh sebanyak 4 orang, Desa Jambo Labu 11 orang, 5 orang Sampel dari tokoh kunci ditentukan secara sengaja, dimana tokoh kunci sampel yang ditunjuk memang memiliki kompetensi di daerah penelitian. Tokoh kunci sebanyak 5 orang terdiri dari : Dinas Pertanian sebanyak 1 orang, Penyuluh Pertanian sebanyak 2 orang, Ketua Kelompok Tani sebanyak 1 orang dan Akademisi sebanyak 1 orang.</p> <p>Hasil analisis SWOT strategi pengembangan jeruk manis di Kecamatan Birem Bayeun Kabupaten Aceh Timur adalah sebagai berikut: Mempertahankan kualitas jeruk manis dan meningkatkan hasil produksi, Memperluas lahan jeruk manis dengan memanfaatkan lokasi yang strategis dan kondisi lingkungan yang baik, Memanfaatkan Tenaga&nbsp; kerja&nbsp; yang&nbsp; ada untuk&nbsp; mengendalikan hama&nbsp; dan&nbsp; penyakit, &nbsp;Mempertahankan kualitas jeruk manis dan menjalin kerja sama yang baik dengan pelanggan tetap, Memanfaatkan lahan yang ada dan meningkatkan hasil produksi jeruk manis, Menjalin kerjasama dengan dinas pertanian untuk mengatasi kurangnya ketersediaan bibit dan lahan sehingga hasil produksi meningkat dan bisa mencukupi permintaan pasar, Meningkatkan perawatan jeruk manis sehingga masa produktif bisa panjang dan hama penyakit bisa dikendalikan, Menjalin kerjasama dengan dinas pertanian untuk mengatasi sulitnya didapat pestisida sehingga hama penyakit bisa dikendalikan. Melalui analisis QSPM, prioritas strategi yang di usulkan yaitu mempertahankan kualitas jeruk manis dan menjalin kerja sama yang baik dengan pelanggan tetap.</p> supristiwendi supristiwendi, Siti Balqies Indra, Taufikal Hadi ##submission.copyrightStatement## http://jurnal.unsam.ac.id/index.php/jagris/article/view/868 Sun, 04 Nov 2018 05:40:11 +0000 ANALISIS KEMISKINAN RUMAH TANGGA NELAYAN DI DESA KUALA LANGSA KOTA LANGSA http://jurnal.unsam.ac.id/index.php/jagris/article/view/956 <p>Memasuki era SDGs 2015 (<em>Sustainable Development Goals</em>) yang menyatakan <em>no poverty</em> (tanpa kemikinan) sebagai point pertama prioritas disamping 16 tujuan lainnya. SDGs secara universal mendorong negara-negara untuk memobilisasi upaya mengakhiri semua bentuk kemiskinan, memerangi ketidaksetaraan dan mengatasi perubahan iklim. Pada tahun 2017 Privinsi Aceh termiskin pertama di Pulau Sumatera, sedangkan ditahun 2016 menduduki Provinsi keduatermiskin setlah Provinsi Bengkulu. Pada tahun 2017 penduduk miskin di Aceh mencapai 872ribu orang. Persentase penduduik miskin di perkotaan sebesar 11,11 persen dan di daerah pedesaan sebesar 19,37 persen, dengan indeks gini 0,329. di Kota Langsa bagian pesisir yaitu Desa Kuala Langsa sebagian besar penduduknya berprofesi sebagai nelayan. Sebanyak 551 KK, hampir 95 persen berprofesi sebagai nelayan (berada digaris kemiskinan). Sebagaimana diketahui bahwa kemiskinan wilayah pedesaan terpusat di daerah pesisir. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kemiskinan rumah tangga nelayan dengan pendekatan pengeluaran pangan serta non pangan. Penelitian ini menggunakan metode survei di Desa Kuala Langsa. Pengambilan sampel dilakukan dengan metode simple random sampling. Adapun jumlah informan yang telah diambil adalah sebanyak 30 orang nelayan. Responden dibatasi pada buruh nelayan. Hasil dari penelitian ini adalah perhitungan Garis Kemiskinan (GK) nelayan di Kuala Langsa dikatakan berada pada garis kemiskinan, karena memiliki penghasilan kurang dari Rp. 319.172&nbsp; per kapita per bulan. Dengan memperhatikan komponen Garis Kemiskinan (GK), yang terdiri dari Garis Kemiskinan Makanan (GKM) dan Garis Kemiskinan Non Makanan (GKNM), terlihat bahwa&nbsp; peranan&nbsp; komoditi&nbsp; makanan&nbsp; lebih&nbsp; besar&nbsp; dibandingkan&nbsp; peranan&nbsp; komoditi&nbsp; bukan makanan (perumahan, sandang, pendidikan, dan kesehatan). Besarnya sumbangan GKM terhadap GK&nbsp; sebesar 71,43&nbsp; persen. Komoditi&nbsp; makanan&nbsp; yang&nbsp; memberikan&nbsp; sumbangan&nbsp; terbesar pada Garis Kemiskinan adalah ikan yang memberi sumbangan sebesar 16,59&nbsp; persen. Sayur&nbsp; memberikan sumbangan&nbsp; terbesar&nbsp; kedua terhadap Garis&nbsp; Kemiskinan&nbsp; (13,7&nbsp; persen). Komoditi&nbsp; lainnya&nbsp; adalah&nbsp; beras&nbsp; (12,6&nbsp; persen). Sementara itu&nbsp; komoditi bukan makanan yang memberikan sumbangan&nbsp; terbesar terhadap Garis Kemiskinan adalah biaya perumahan, yaitu 17,7 persen.</p> <p>&nbsp;</p> Fiddini Alham, Rozalina Rozalina, Dias Setianingsih, Natasha Natasha ##submission.copyrightStatement## http://jurnal.unsam.ac.id/index.php/jagris/article/view/956 Tue, 27 Nov 2018 23:48:47 +0000