ANALISIS PEMASARAN KAKAO (Theobroma cacao, L) DI KECAMATAN RANTO PEUREULAK KABUPATEN ACEH TIMUR

  • supristiwendi supristiwendi Universitas Samudra
  • khairuddin khairuddin
Keywords: Kakao, biaya, margin, fungsi, pemasaran

Abstract

Analisis Pemasaran Kakao (Theobroma cacao, L) di Kecamatan Ranto Peureulak Kabupaten Aceh Timurâ€Â. Tujuan penelitian Untuk mengetahui pola saluran pemasaran, biaya pemasaran dan margin pemasaran serta efisiensi pemasaran kakao Analisis Pemasaran Kakao (Theobroma cacao, L) di Kecamatan Ranto Peureulak Kabupaten Aceh Timur.

Penentuan lokasi penelitian dilakukan di Kecamatan Ranto Peureulak Kabupaten Aceh Timur dilakukan secara purposive (sengaja) dengan pertimbangan bahwa kecamatan tersebut merupakan daerah sentra tanaman kakao. Penelitian ini menggunakan metode survei. Objek penelitian adalah petani dan pedagang biji kakao yang berada di desa-desa sampel di Kecamatan Ranto Peureulak Kabupaten Aceh Timur. Penelitian ini dilaksanakan pada Bulan Januari  sampai Februari 2017.

Pengambilan sampel petani kakao dilakukan dengan metode simple random sampling (sampel acak sederhana). Dalam penelitian ini sampel yang digunakan sebanyak 10% jumlah populasi. Populasi petani kakao di daerah penelitian sebanyak 659 orang. Sedangkan jumlah petani sampel sebanyak 66 orang terdiri dari 27 orang di Desa Bukit Takteh, 17 orang di Desa Bukit Mancang, 12 orang di Desa Nurul A’la dan 10 orang di Desa Ranto I. jumlah populasi dan sampel lembaga pemasaran sebanyak 24 orang terdiri dari 12 orang pedagang pengumpul desa, 6 orang pedagang pengumpul kecamatan, 4 orang pedagang pengumpul kabupaten dan 2 orang pedagang propinsi.

Hasil penelitian pemasaran kakao di Kecamatan Ranto Peureulak pada dasarnya menggunakan 3 (tiga) saluran pemasaran. Total biaya pemasaran kakao pada saluran 1 sebesar Rp.3.525/Kg, saluran 2 sebesar Rp.2.850/Kg dan saluran 3  sebesar Rp.2.400/Kg. Margin pemasaran kakao di Kecamatan Ranto Peureulak rata-rata sebesar Rp. 7.446,97/Kg, saluran 1 sebesar Rp. 8.500/Kg, saluran 2 sebesar Rp. 8.000/Kg dan saluran 3 sebesar Rp. 5.500/Kg. Penerima keuntungan bersih (net margin) pada saluran 1 adalah pedagang desa yaitu sebesar Rp. 1.450/Kg, pada saluran  2 adalah pedagang kabupaten yaitu sebesar Rp. 2.050/Kg dan saluran 3 adalah pedagang propinsi yaitu sebesar Rp. 1.650/Kg kakao. Farmer Share pemasaran kakao di Kecamatan Ranto Peureulak rata-rata sebesar 74,11 %. Farmer Share pemasaran pada saluran 1 sebesar 70,18 % dan saluran 2 sebesar 72,41 % sedangkan Farmer Share pemasaran saluran 3 sebesar 81,03 %. Efisiensi pemasaran kakao di Kecamatan Ranto Peureulak rata-rata sebesar 10,40 % (Efisien karena <50%). Efisiensi pemasaran pada saluran 1 sebesar 12,37 % dan saluran 2 sebesar 9,83 % sedangkan efisien pemasaran saluran 3 sebesar 8,28 %. Dari sisi efisiensi pemasaran saluran 3 merupakan saluran pemasaran kakao yang paling efisien karena memiliki efisiensi pemasaran paling kecil dibandingkan saluran 1 dan saluran 2.

Published
2017-11-01
Section
Articles